Pembaruan Terkini Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • Annisa 4:35 am on January 29, 2012 Permalink | Balas
    Tags: akhlaq, , , , , , , , , ,   

    Akhlaq yang Baik 2 

    Sesungguhnya antara akhlak dengan ‘aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Ini karena akhlak yang baik sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang Muslim berarti semakin kuat imannya.

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.”

    Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pula:

    “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat majlisnya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya…” (6)

    Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Syurga, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

    “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Dan ketika ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Neraka, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Lidah dan kemaluan.” (7)

    Ahlus Sunnah juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, menganjurkan untuk bersilaturrahim, serta berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan Ibnu Sabil. (8) Mereka (Ahlus Sunnah) melarang daripada berbuat sombong, angkuh, dan zhalim. (9) Mereka memerintahkan untuk berakhlak yang mulia dan melarang daripada akhlak yang hina.

    Akhlak yang mulia dapat menambah umur dan menjadikan rumah makmur, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

    “… Akhlak yang baik dan bertetangga yang baik keduanya menjadikan rumah makmur dan menambah umur.” (12)

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sebutkan dalam firman-Nya:

    “Dan sesungguhnya kamu benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” (Al-Qalam : 4)

    Hal ini sesuai dengan penuturan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:

    “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (13)

    Begitu pula para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

     

    Dengan demikian, di antara akhlak Salafush Shalih Radhiyallahu ‘anhum, yaitu:

    1. Ikhlas dalam ilmu dan amal serta takut dari riya’.
    2. Jujur dalam segala hal dan menjauhkan dari sifat dusta.
    3. Bersungguh-sungguh dalam menunaikan amanah dan tidak khianat.
    4. Menjunjung tinggi hak-hak Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    5. Berusaha meninggalkan segala bentuk kemunafikan.
    6. Lembut hatinya, banyak mengingat mati dan akhirat serta takut terhadap akhir kehidupan yang jelek (su’ul khatimah).
    7. Banyak berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, dan tidak berbicara yang sia-sia.
    8. Tawadhdhu’ (rendah hati) dan tidak sombong.
    9. Banyak bertaubat, beristighfar (mohon ampun) kepada Allah, baik siang maupun malam.
    10. Bersungguh-sungguh dalam bertaqwa dan tidak mengaku-ngaku sebagai orang yang bertaqwa, serta senantiasa takut kepada Allah.
    11. Sibuk dengan aib diri sendiri dan tidak sibuk dengan aib orang lain serta selalu menutupi aib orang lain.
    12. Senantiasa menjaga lisan mereka, tidak suka ghibah (tidak mengumpat sesama Muslim).
    13. Pemalu. (14)

    14. Banyak memaafkan dan sabar kepada orang yang menyakitinya.

    “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (Al-A’raaf: 199)

    15. Banyak bershadaqah, dermawan, dan menolong orang-orang yang susah.
    16. Mendamaikan orang yang mempunyai sengketa.
    17. Tidak hasad (dengki, iri), tidak berburuk sangka sesama Mukmin.
    Itulah di antara akhlak Salafush Shalih, mereka adalah orang-orang yang mempunyai akhlak yang tinggi dan mulia serta dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang yang mengikuti jejak mereka adalah orang-orang yang harus mempunyai akhlak yang mulia kerana akhlak mempunyai hubungan yang erat dengan ‘aqidah dan manhaj. Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah Azza wa jalla dan diberikan kekuatan untuk dapat meneladani akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya Radhiyallahu ‘anhum.

    [Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, PO BOX 7803/JACC 13340A. Cetakan Ketiga Jumadil Awwal 1427H/Juni 2006M]

    Foot Note
    (1). Lihat QS. Al-Baqarah: 83, al-Isra’: 53, an-Nuur: 27, 28, 58, dan yang lainnya.
    (2). Lihat di antaranya dalam QS. an-Nisaa’: 31, al-Hujurat: 11.
    (3). HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil Mufrad no. 207), Ahmad (II/381), dan al-Hakim (II/613), dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Dishahih-kan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 45).
    (4). HR. At-Tirmidzi (no. 1162), Ahmad (II/250, 472), Ibnu Hibban (at-Ta’liqaatul Hisaan ‘alaa Shahiih Ibni Hibban no. 4164). Lafazh awalnya diriwayatkan juga oleh Abu Dawud (no. 4682), al-Hakim (I/3), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”
    (5). HR. At-Tirmidzi (no. 2002) dan Ibnu Hibban (no. 1920, al-Mawaarid), dari Sahabat Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Lafazh ini milik at-Tirmidzi, lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 876).
    (6). HR. At-Tirmidzi (no. 2018), ia berkata: “Hadits hasan.” Hadits ini dari Sahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu. Hadits ini ada beberapa syawahid (penguat), lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 791).
    (7). HR. At-Tirmidzi (no. 2004), al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no. 289), Sha-hiihul Adabil Mufrad (no. 222), Ibnu Majah (no. 4246), Ahmad (II/291, 392, 442), Ibnu Hibban (no. 476, at-Ta’liiqaatul Hisaan ‘alaa Shahiih Ibni Hibban), al-Hakim (IV/324). At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
    (8). Lihat QS. An-Nisaa’: 36.
    (9). Lihat QS. Al-Israa’: 37; al-A’raaf: 36, 40; al-Anfaal: 47; Luqman:18; dan lainnya.
    (10). HR. Al-Hakim (I/48), dari Sahabat Sahl bin Sa’ad z. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Sha-hiihah (no. 1378).
    (11). HR. Abu Dawud (no. 4798), Ibnu Hibban (no. 1927) dan al-Hakim (I/60) dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi.
    (12). HR. Ahmad (VI/159), dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha
    (13). HR. Al-Bukhari (no. 6203) dan Muslim (no. 2150, 2310) dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu
    (14). Malu adalah akhlak yang mulia, yang tumbuh untuk meninggalkan perkara-perkara yang jelek sehingga menghalangi dia dari perbuatan dosa dan maksiyat, serta mencegah dia dari melalaikan kewajipan memenuhi hak orang-orang yang mempunyai hak. Lihat al-Hayaa’ fii Dhau-il Qur-aan al-Kariim wal Ahaadiits ash-Shahiihah oleh Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly, cet. Maktabah Ibnul Jauzi, th. 1408 H.
    (15). HR. Ibnu Majah (no. 4181), Shahiih Ibni Majah (II/406 no. 3370), ath-Thabrani dalam Mu’jamush Shaghir (I/13-14, cet. Daarul Fikr), dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 940).
    (16). HR. Al-Bukhari (no. 6117) dan Muslim (no. 37 (60)), dari Sahabat ‘Imran bin Husain Radhiyallahu ‘anhu
    (17). Diringkas dan disadur dari al-Wajiiz fii ‘Aqiidatis Salafish Shaalih (hal. 200-206) dan Min Akhlaaqis Salaf oleh Ahmad Farid, cet. Daarul ‘Aqiidah lit Turaats, th. 1412 H

     
  • Annisa 9:39 am on June 4, 2011 Permalink | Balas
    Tags: , , , , , , , ,   

    she’s my mother 

    I saw my mom, and she’s really my mother, whenever.

    Berikut saya hadirkan tulisan yang disadur dari website muslim.or.id

    Beberapa contoh kisah para salaf dalam birrul (More …)

     
  • Annisa 7:11 am on June 4, 2011 Permalink | Balas  

    Surga tuh g kelihatan sih, jadinya hanya sedikit saja orang yang tertarik! 

    selalu saja orang berfikir bahwa orang yang sukses adalah yang NEMnya tinggi, yang bisa masuk universitas negeri terkenal, yang kaya raya, dsb. padahal, apakah ketika nanti di alam akhirat, kamu akan ditanya ‘apakah kamu dulu alumnus universitas bla bla bla’ atau ‘apakah dengan menjadi alumnus universitas bla bla bla akan menjamin kamu masuk surga?’ tidaklah demikian.

     
  • Annisa 4:41 pm on April 22, 2011 Permalink | Balas  

    gambar-gambar tarung derajat 

    a

    Kalo agan-agan mau lihat gambar/logo Tarung Derajat, nih ta’ hadirin:

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    2.

     

     

     

     

     

     

    3.

     

     

     

     

    Next pic nyambung nanti ya…

     
  • Annisa 8:56 am on April 20, 2011 Permalink | Balas
    Tags: ad/art kodrat 1994, inge annisa fitri, sk sang guru tarungderajat no.16/kep gutama/std/xii/1991, surat keputusan keluarga olahraga tarung derajat masuk koni tahun 1998   

    Tarung Derajat 

    A. Latar Belakang Munculnya beladiri Tarung Derajat

    Tarung Derajat lahir dari pengalaman hidup yang pernah dilakoni oleh pemuda asli Bandung yang bernama Ahmad Drajat. Sekitar tahun 1968 hingga tahun 1970-an, dia sering terlibat aksi kekerasan fisik, penganiayaan, dan perkelahian (AD/ART Kodrat: 1994). Terlibatnya ia dalam berbagai perkelahian tersebut bukan karena keingingan dari dirinya sendiri, namun karena terpaksa untuk melawan preman-preman yang memang kerap kali mengganggunya. Ia selalu menang ketika berkelahi, padahal dilihat dari postur tubuhnya, tidak meyakinkan untuk memperoleh kemenangan.

    Kemenangan yang diperolehnya membuat banyak preman tidak suka dengannya, dan mereka berencana untuk menghabisinya. Akhirnya mereka berhasil merealisasikan rencana tersebut, yaitu berhasil mengeroyoknya. Ahmad Drajat kewalahan menghadapi preman yang sedemikian banyaknya. Sehingga ia pun babak belur menjadi bulan-bulanan para preman tersebut.

    Semenjak peristiwa pahit itu, dia mulai merenung, berpikir bagaimana cara untuk menghentikan aksi jahat para preman tersebut. Satu pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya adalah, (More …)

     
  • Annisa 12:28 pm on April 19, 2011 Permalink | Balas  

    Sekedar Ikut2an 

    Apakah kalian sudah mengetahui tentang manhaj salaf? waktu aku di pondok, salaf diidentikan dengan orang-orang udik. kan aku dulunya mondok di pondok Modern (katanya), nah klo salaf itu ya pondok2 yang pake sarung mlulu, blajarnya kitab kuning, dan gak mengenal kehidupan modern. Astaghfirullahaladziim. (More …)

     
  • Annisa 1:58 am on April 7, 2011 Permalink | Balas  

    Mumpung Mereka Masih Ada 

    ini gambar air mataya Allah Tuhanku, aku berlindung dari perbuatan yang menyekutukanMu, aku pun berlindung dari berbuat durhaka kepada orangtuaku.

    saudara-saudaraku sekalian, apakah pernah terbersit dalam benak kalian, akan jadi apa kalian nanti jika kedua orangtuamu sudah meninggal?

    kepada siapa lagi kalian akan mengadukan permasalahan-permasalahan yang kalian hadapi?

    orangtua adalah sarana (wasiilah) bagi kita untuk bisa masuk surga. maka, ketika mereka masih ada, jangan sia-siakan mereka, rawat dan pergauli mereka dengan sebaik-baiknya.

    ya, mumpung mereka masih ada.

     
  • Annisa 10:22 am on April 3, 2011 Permalink | Balas
    Tags: , Gebang, Gebang's flyover, , , , , , ,   

    Jalan Layang Gebang kabupaten Cirebon 

    Ini adalah cerita-ku tentang jalan layang Gebang, kabupaten Cirebon.

    Perlu kalian ketahui, saya adalah (More …)

     
  • Annisa 1:51 pm on March 28, 2011 Permalink | Balas  

    ;) thanks God 

    Alhamdulillahirabil ‘alamiin, aku masih punya orang tua 🙂

    Berbuat baiklah kepada keduanya, sebelum terlambat!..

    Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, y Allah, inikah nikmatMU yang Kau berikan kepada hamba? nikmat mengerti Islam? atau ini hanya sebuah sindiranMu saja ya Allah? Na’udzubillahimindzalik

    hei guys!… today, on 21th  January 2012, aku bisa bikin kue lapis terigu. hduuh, senangnya hatiku. rasanya agak g enak, benyek dan lembek gitu.

     

    about PAUD.

    awal mulanya sih, stlah ak bljr lbih tntg agama Islam, aku sangat ingin sekali merubah penampilanku, ke arah yang lebih baik lagi.

     
  • Annisa 4:33 am on March 28, 2011 Permalink | Balas
    Tags: , usaha, wirausaha   

    berWiraUsaha? 

    Tuhan.. entah kenapa, kok aku tidak begitu percaya ya, dengan keberhasilan dari berwira usaha? aku -selalu- merasa takut gagal. bagiku, berwirausaha adalah aspek yang tidak menentu, dan membutuhkan tenaga yang ekstra, demikian pula inovasi yang tiada henti.

    Alasan itu pula-lah yang menyebabkan aku selalu mengincar posisi “pegawai” untuk mendapatkan uang.

    Namun sejujurnya di dalam hati-ku ada keinginan untuk berwira usaha, sehingga bisa mandiri, tidak menjadi bawahan orang. namun, lagi-lagi aku takuuuuuuuuuuut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> gagal.

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal